Kelurahan Selili terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat melalui pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Salah satu upaya nyata dalam mendukung pengelolaan sampah tersebut adalah keberadaan Bank Sampah Kencana yang terletak di Jalan Sultan Alimuddin RT. 22. Dalam rangka menggali informasi lebih dalam mengenai sistem pengelolaan sampah di wilayah Kelurahan Selili, seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Samarinda melakukan wawancara langsung dengan Kepala Seksi Ekonomi, Pembangunan, dan Lingkungan Hidup (Ekobang & LH) Kelurahan Selili, Emma Fatmawaty, pada Senin, 16 Juni 2025.

Wawancara ini dilakukan sebagai bagian dari penyusunan skripsi mahasiswa yang mengangkat tema “Peran Bank Sampah dalam Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Wilayah Perkotaan”. Dalam perbincangan tersebut, Emma Fatmawaty menjelaskan bahwa Kelurahan Selili sejak beberapa tahun terakhir telah mengarahkan pengelolaan sampah rumah tangga agar tidak langsung dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), melainkan dipilah terlebih dahulu berdasarkan jenisnya.

“Di Kelurahan Selili, kami memiliki Bank Sampah Kencana yang berlokasi di Jalan Sultan Alimuddin RT. 22. Warga yang telah memilah sampah rumah tangganya, terutama sampah anorganik seperti plastik, botol bekas, kertas, dan logam, dapat menyetorkan sampah-sampah tersebut ke bank sampah tersebut,” jelas Emma.

Bank Sampah Kencana berperan sebagai tempat pengumpulan dan pengelolaan sampah anorganik yang bernilai ekonomis. Selain mendukung pelestarian lingkungan, keberadaan bank sampah juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, karena sampah yang disetorkan akan dicatat sebagai saldo tabungan dan bisa dicairkan dalam bentuk uang maupun kebutuhan pokok tertentu.

Emma juga menambahkan bahwa meskipun kesadaran masyarakat Selili untuk memilah dan menyetorkan sampah ke bank sampah mulai tumbuh, namun belum semua warga berpartisipasi secara aktif. “Masih perlu edukasi dan sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat mengenai pentingnya memilah sampah dari rumah dan menyetorkannya ke bank sampah. Kami dari pihak kelurahan terus berupaya memberikan penyuluhan melalui kegiatan-kegiatan warga, RT, dan kader lingkungan agar semakin banyak masyarakat yang terlibat,” ujarnya.

Wawancara ini juga membuka ruang diskusi tentang strategi ke depan dalam peningkatan partisipasi masyarakat, termasuk kemungkinan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta program pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif dan partisipatif.

Mahasiswa yang melakukan wawancara mengaku sangat terbantu dengan informasi dan data yang diberikan, dan menyampaikan apresiasinya kepada pihak Kelurahan Selili yang telah memberikan waktu dan dukungan terhadap kegiatan penelitian akademik.

Dengan semangat gotong royong dan kesadaran lingkungan yang terus dibangun, Kelurahan Selili optimis bahwa program pengelolaan sampah berbasis masyarakat dapat menjadi salah satu solusi konkrit untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Selamat datang di Website Resmi Kelurahan Selili
Ibu Kartini memakai Kebaya Semoga Kelurahan Selili Semakin Jaya