Tiga Operator Kelurahan dan Seklur Selili Hadiri Bimtek Digital Academy di Kecamatan Samarinda Ilir (03/06/2025)
Samarinda – Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur kelurahan dalam bidang teknologi informasi, tiga operator dari Kelurahan Selili bersama Sekretaris Lurah (Seklur) Rina Atika menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Digital Academy yang diselenggarakan di Kecamatan Samarinda Ilir, Selasa (3/6).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengembangan SDM digital yang diinisiasi oleh pemerintah kota untuk mendorong percepatan transformasi digital di lingkungan pemerintahan kelurahan. Dengan tema “Meningkatkan Literasi Digital untuk Layanan Publik yang Lebih Efisien dan Transparan”, bimtek ini diikuti oleh perwakilan dari seluruh kelurahan di wilayah Kecamatan Samarinda Ilir.
Dalam sambutannya, Perwakilan Camat Samarinda Ilir menyampaikan bahwa program ini menjadi langkah strategis untuk membekali para operator dan perangkat kelurahan dengan pengetahuan praktis seputar sistem informasi pelayanan publik, pengelolaan data digital, serta pemanfaatan aplikasi-aplikasi pemerintah berbasis daring. Ia menekankan pentingnya peran operator sebagai garda terdepan dalam pelayanan administrasi masyarakat.
Ibu Rina Atika, selaku Seklur Selili, mengapresiasi kegiatan ini dan menyatakan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia merupakan aspek penting dalam mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang modern dan berbasis digital. Ia berharap hasil dari pelatihan ini dapat segera diimplementasikan dalam pelayanan di Kelurahan Selili.
Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan materi pelatihan yang mencakup pemanfaatan aplikasi digital pelayanan publik, pengelolaan data kependudukan, sistem administrasi kelurahan, serta praktik langsung penggunaan perangkat digital yang mendukung efisiensi kerja. Para peserta juga berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan narasumber.
Melalui keikutsertaan dalam bimtek ini, diharapkan para operator kelurahan semakin siap dalam menghadapi tantangan digitalisasi layanan publik, serta mampu beradaptasi dengan cepat terhadap sistem kerja yang lebih modern dan terintegrasi.