Pembukaan Kegiatan Pengembangan Kampung Moderasi Beragama (KBM) di Kelurahan Selili Samarinda (26/06/2025)
Pada Kamis, 26 Juni 2025, Kelurahan Selili menjadi tuan rumah pelaksanaan Pembukaan Kegiatan Pengembangan Kampung Moderasi Beragama (KBM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kota Samarinda. Kegiatan ini menandai dimulainya langkah nyata dalam upaya membangun kerukunan antarumat beragama, memperkuat toleransi sosial, serta menciptakan lingkungan masyarakat yang harmonis dan inklusif di tingkat kelurahan.
Acara ini berlangsung di Balai Pertemuan Masyarakat Kelurahan Selili dan dihadiri oleh berbagai unsur penting, di antaranya Camat Samarinda Ilir La Uje, Lurah Selili Deddy Irawan, Kasi Kesejahteraan Rakyat Irwansyah, perwakilan dari Pos Bantuan Hukum (Posbanhum), tokoh-tokoh agama lintas kepercayaan, serta tokoh masyarakat dari berbagai RT di wilayah Selili. Kehadiran lintas unsur ini menunjukkan semangat kolaboratif dalam mendukung program moderasi beragama yang menjadi agenda nasional.
Dalam sambutannya, Camat La Uje menyampaikan apresiasi atas inisiasi Kementerian Agama Kota Samarinda dalam memilih Kelurahan Selili sebagai salah satu lokasi pengembangan KBM. Ia menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya mencegah potensi konflik horizontal dan membangun karakter masyarakat yang saling menghargai perbedaan. “Kampung Moderasi Beragama bukan hanya simbol, tetapi harus menjadi pola pikir dan budaya hidup masyarakat kita dalam keseharian,” ujar Camat.
Sementara itu, Lurah Deddy Irawan menambahkan bahwa Kelurahan Selili dikenal sebagai wilayah yang memiliki keragaman agama dan etnis yang cukup tinggi. Dengan demikian, pengembangan KBM sangat relevan untuk terus memperkuat nilai-nilai kebersamaan yang telah terbangun selama ini. Ia juga menyatakan komitmen pemerintah kelurahan dalam mendukung seluruh rangkaian kegiatan KBM, mulai dari edukasi, forum dialog lintas iman, hingga kegiatan sosial bersama.
Kegiatan pembukaan juga diisi dengan pemaparan materi dari perwakilan Kementerian Agama Kota Samarinda, yang menjelaskan konsep dan tujuan utama KBM, yakni membangun masyarakat yang toleran, anti-kekerasan, ramah terhadap perbedaan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. Dalam forum tersebut juga dibahas rencana tindak lanjut program, termasuk pembentukan kelompok kerja KBM di tingkat kelurahan dan agenda edukatif yang akan dilaksanakan secara berkala.
Tokoh-tokoh agama yang hadir, baik dari Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan kepercayaan lokal, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Mereka sepakat bahwa penguatan moderasi beragama harus dimulai dari tingkat akar rumput, yaitu keluarga dan lingkungan RT, agar nilai-nilai persaudaraan dapat ditanamkan sejak dini.
Acara pembukaan berlangsung dengan penuh kekhidmatan dan antusiasme. Kegiatan ditutup dengan doa lintas agama serta penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh peserta sebagai simbol kesediaan untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di wilayah Kelurahan Selili.
Dengan dibukanya kegiatan Pengembangan Kampung Moderasi Beragama ini, Kelurahan Selili meneguhkan diri sebagai pelopor perdamaian di tengah keberagaman. Diharapkan, KBM bukan hanya menjadi program seremonial, melainkan menjadi gerakan sosial yang hidup dalam keseharian masyarakat menuju Kota Samarinda yang rukun, toleran, dan beradab.