PEMBERSIHAN JALAN AKIBAT RUNTUHAN TANAH LONGSOR DI RT.15 KELURAHAN SELILI (27/06/2025)

Samarinda, 27 Juni 2025 — Pemerintah Kelurahan Selili bersama warga RT.15 melakukan aksi cepat tanggap dalam menangani kejadian tanah longsor yang terjadi pada Jumat pagi (27/06) di kawasan Jalan Lumba-Lumba, wilayah RT.15. Runtuhan tanah yang disebabkan oleh hujan deras sejak malam sebelumnya mengakibatkan sebagian badan jalan tertimbun material longsoran, sehingga mengganggu akses lalu lintas warga.

Menanggapi hal tersebut, Lurah Selili bersama jajaran staf kelurahan, Ketua RT.15, dan warga sekitar langsung turun tangan melakukan pembersihan lokasi. Kegiatan pembersihan dilakukan secara gotong royong dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Samarinda yang turut mengerahkan alat berat guna mempercepat proses evakuasi material longsoran dari badan jalan.

Menurut keterangan Ketua RT.15, kejadian ini bukan kali pertama terjadi di wilayah tersebut. Kondisi tanah yang labil dan kemiringan lereng yang cukup curam membuat kawasan ini rawan terjadi longsor, terutama saat musim hujan. Oleh karena itu, selain melakukan pembersihan, pihak kelurahan juga berkoordinasi dengan instansi teknis untuk mengupayakan solusi jangka panjang berupa penguatan lereng dan saluran air agar tidak mudah terkikis.

"Kami bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun tetap menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap potensi bencana, khususnya di wilayah yang rawan longsor. Kami juga mengapresiasi kerja sama warga yang tanggap dan bergotong royong bersama pihak kelurahan membersihkan lokasi," ujar Lurah Selili di sela-sela kegiatan pembersihan.

Pihak kelurahan akan mengusulkan penanganan lebih lanjut dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan serta meminta pendampingan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda agar dilakukan kajian teknis dan mitigasi risiko bencana di kawasan tersebut.

Kegiatan pembersihan yang dimulai sejak pukul 07.30 WITA selesai pada siang hari, dan jalur utama yang sempat tertutup kini sudah dapat dilalui kembali oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Kejadian ini menjadi momentum penting bagi semua pihak untuk semakin meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam di lingkungan masing-masing.