Samarinda, 10 Desember 2024 – Lurah Selili, Deddy Irawan, menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) yang membahas review terhadap Masterplan Pengendalian Banjir Kota Samarinda Tahun 2024. FGD yang diselenggarakan di Balai Kota Samarinda ini bertujuan untuk mengevaluasi dan merevisi rencana induk pengendalian banjir di Kota Samarinda, serta mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah banjir yang selama ini menjadi tantangan serius bagi warga Kota Samarinda.

Acara ini dihadiri oleh berbagai stakeholder terkait, termasuk perwakilan dari pemerintah kota, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta sejumlah pakar dan konsultan yang berkompeten di bidang pengendalian banjir. Selain itu, juga hadir perwakilan dari berbagai kelurahan, termasuk Lurah Selili, yang turut berperan dalam memberikan masukan dan perspektif dari sisi daerah yang terkena dampak langsung oleh masalah banjir.

Dalam acara tersebut, Lurah Selili, Deddy Irawan, memberikan pandangannya mengenai pentingnya upaya pengendalian banjir di Kota Samarinda, khususnya di wilayah Selili yang seringkali terdampak banjir akibat intensitas curah hujan yang tinggi. "Banjir telah menjadi masalah rutin yang kami hadapi di Kelurahan Selili. Kami sangat mendukung adanya Masterplan Pengendalian Banjir Kota Samarinda Tahun 2024 yang dapat memberikan solusi jangka panjang dan terukur untuk mengatasi permasalahan ini," ujar Deddy Irawan.

Pada FGD ini, pihak-pihak terkait memaparkan hasil studi dan kajian teknis yang telah dilakukan untuk memperbaiki sistem pengendalian banjir di Samarinda. Salah satu fokus utama adalah penataan drainase yang lebih efektif, peningkatan kapasitas sungai dan saluran air, serta pembangunan waduk dan embung yang dapat menampung air hujan secara lebih maksimal. Selain itu, teknologi berbasis sistem peringatan dini dan pemantauan banjir juga dibahas sebagai bagian dari strategi pengendalian bencana.

Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam diskusi ini adalah pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menangani masalah banjir. Masterplan Pengendalian Banjir yang tengah direview ini tidak hanya melibatkan aspek teknis, tetapi juga memperhatikan faktor sosial dan ekonomi masyarakat, terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan banjir.

"Selain pembangunan infrastruktur pengendalian banjir, kami juga harus memperhatikan aspek sosial masyarakat, seperti edukasi dan partisipasi aktif dari warga dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya dalam menjaga saluran air agar tidak tersumbat. Semua pihak harus bergerak bersama dalam mengurangi risiko banjir," tambah Deddy Irawan.

Salah satu isu yang disorot dalam FGD ini adalah pentingnya penataan dan normalisasi aliran sungai yang sering kali terhambat oleh pendangkalan atau pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan. Beberapa kelurahan yang terletak di daerah aliran sungai (DAS) juga menyampaikan aspirasi mereka terkait dengan perlunya penataan kawasan pesisir dan pemukiman yang lebih baik agar tidak menambah beban dalam pengendalian banjir.

Melalui FGD ini, diharapkan terjadi kesepakatan bersama mengenai langkah-langkah yang perlu diambil dalam mengatasi masalah banjir yang kerap melanda beberapa wilayah di Samarinda, termasuk Kelurahan Selili. Dengan adanya perencanaan yang matang dan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait, diharapkan masalah banjir yang selama ini menjadi momok di Kota Samarinda dapat diatasi dengan lebih efektif.

"Kelurahan Selili sebagai salah satu wilayah yang terdampak banjir juga sangat berharap agar Masterplan ini dapat segera terealisasi dengan baik. Kami ingin memastikan bahwa semua warga di Selili dapat merasakan manfaat dari upaya pengendalian banjir yang dilakukan, agar mereka dapat hidup dengan lebih aman dan nyaman," kata Deddy Irawan.

Selain itu, FGD ini juga membahas tentang rencana implementasi jangka panjang dan jangka pendek dari Masterplan Pengendalian Banjir, termasuk pendanaan dan pembiayaan proyek-proyek pengendalian banjir. Pemerintah Kota Samarinda juga berkomitmen untuk melibatkan sektor swasta dan masyarakat dalam mendukung upaya pengendalian banjir, baik melalui program corporate social responsibility (CSR) maupun partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Sebagai penutup, acara FGD ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang jelas dan terarah mengenai pengendalian banjir di Kota Samarinda. Lurah Selili, Deddy Irawan, mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus mendukung upaya-upaya pengendalian banjir yang diusulkan dalam Masterplan ini dan akan berkolaborasi dengan pemerintah kecamatan serta pihak-pihak terkait untuk memastikan implementasi yang maksimal di wilayah Kelurahan Selili.

"Semoga dengan adanya FGD ini, langkah-langkah konkret untuk pengendalian banjir dapat segera dilaksanakan, dan Kota Samarinda, khususnya Kelurahan Selili, dapat terbebas dari ancaman banjir yang selama ini meresahkan masyarakat," tutup Deddy Irawan.

 
 
 
 
 
Selamat datang di Website Resmi Kelurahan Selili
Ibu Kartini memakai Kebaya Semoga Kelurahan Selili Semakin Jaya