BPBD Gelar Simulasi Kampung Siaga Bencana di Kelurahan Selili (24/11/2024)
24 November 2024 – Sebagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan simulasi Kampung Siaga Bencana di lingkungan Kelurahan Selili. Kegiatan ini berlangsung pada hari Minggu, 24 November 2024, dimulai dari Lapangan Navigasi dan melintasi sepanjang Jalan Lumba-Lumba. Salah satu fokus utama simulasi adalah pengenalan dan penggunaan alat pendeteksi bencana yang terpasang di Jalan Lumba-Lumba, RT 8, Kelurahan Selili.
Simulasi ini dirancang untuk mengedukasi warga tentang langkah-langkah yang harus diambil dalam menghadapi bencana alam, serta bagaimana alat pendeteksi bencana dapat berfungsi dalam memberikan informasi dini kepada masyarakat. Selain itu, simulasi ini juga bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di wilayah tersebut.
Acara tersebut dihadiri oleh Lurah Selili, Deddy Irawan, yang secara langsung memantau jalannya simulasi. Dalam kesempatan tersebut, Deddy Irawan menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, mengingat potensi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja. Ia juga mengapresiasi upaya BPBD dalam menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kewaspadaan masyarakat, seperti alat pendeteksi bencana yang terpasang di beberapa titik di Kelurahan Selili.
Selain Lurah Selili, acara ini juga dihadiri oleh Kepala Seksi Tata Pemerintahan Kelurahan Selili, Fachrurrozie, yang turut memberikan dukungan terhadap program ini. Fachrurrozie menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesadaran tentang risiko bencana yang dapat terjadi, terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana alam seperti banjir atau gempa bumi.
Simulasi yang berlangsung selama beberapa jam ini melibatkan warga setempat, yang diberi pelatihan tentang cara-cara evakuasi yang benar, serta bagaimana cara merespons jika terdeteksi adanya tanda-tanda bencana. BPBD juga memperkenalkan penggunaan alat pendeteksi bencana yang dapat memberikan informasi lebih cepat dan akurat, sehingga masyarakat bisa segera mengambil tindakan yang tepat.
Deddy Irawan dalam sambutannya mengatakan bahwa Kelurahan Selili sangat rentan terhadap beberapa jenis bencana, seperti banjir dan longsor, terutama di beberapa titik yang berada di dekat area aliran sungai. Oleh karena itu, simulasi ini sangat penting sebagai langkah preventif dalam mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi situasi darurat. Ia berharap, setelah pelaksanaan simulasi ini, seluruh warga Kelurahan Selili akan lebih siap dan paham tentang prosedur yang harus dilakukan jika bencana terjadi.
Sementara itu, Fachrurrozie menambahkan bahwa Kelurahan Selili terus berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Dengan adanya simulasi ini, ia berharap masyarakat menjadi lebih paham akan pentingnya menjaga lingkungan dan siap siaga dalam menghadapi berbagai jenis bencana.
Simulasi Kampung Siaga Bencana ini juga mendapat respons positif dari warga setempat. Mereka merasa lebih teredukasi dan siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Sejumlah warga mengaku merasa lebih percaya diri setelah mengikuti simulasi dan pelatihan yang diberikan oleh BPBD.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BPBD dalam memperkuat sistem mitigasi bencana dan menciptakan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana. Selain itu, BPBD juga terus mendorong kelurahan-kelurahan lainnya untuk mengikuti jejak Kelurahan Selili dalam membangun kampung siaga bencana di wilayah masing-masing. Dengan begitu, diharapkan seluruh masyarakat di wilayah Kota akan memiliki kesiapsiagaan yang lebih baik dalam menghadapi ancaman bencana alam di masa depan.